kuninganid.com
Berita Pemerintahan

Mutasi ASN Pemkab Kuningan Digelar Besok, Tapi Draft Sudah Bocor: Publik Soroti Kepemimpinan Bupati Dian

Kuningan – Rencana rotasi dan mutasi jabatan eselon II di Pemerintah Kabupaten Kuningan yang sedianya akan dilaksanakan pada 5 Juni 2025 mendadak menjadi sorotan publik setelah dokumen draft mutasi bocor ke tangan masyarakat. Kebocoran ini dinilai sebagai bukti lemahnya manajemen internal dan kepemimpinan Bupati Dian Rachmat Yanuar, yang baru menjabat tiga bulan.

 

Berdasarkan informasi yang diperoleh, sebanyak 30 lebih pejabat struktural akan mengalami pergeseran posisi. Nama-nama penting dalam jajaran pejabat Pemkab Kuningan tercantum dalam dokumen tersebut, mulai dari kepala dinas strategis, asisten daerah, hingga staf ahli bupati.

Baca juga: Jangan Jadikan Mutasi Ajang Balas Dendam, Tegas Ketua DPRD Kuningan

Berikut ini daftar nama pejabat eselon II yang masuk dalam draft rencana mutasi:

 

  1. Drs. H. Ahmad Juber, M.Si. – Inspektur Daerah
  2. Deden Kurniawan Sopandi, A.Ks., M.Si. – Kepala BPKAD
  3. Drs. H. Deniawan, M.Si – Kepala Bappeda
  4. Drs. H. Dadi Hariadi, M.Si. – Kepala Kesbangpol
  5. U. Kusmana, S.Sos., M.Si. – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
  6. Drs. Ucu Suryana, M.Si. – Asisten Administrasi Umum
  7. Dr. H. Deni Hamdani, S.Sos., M.Si. – Sekretaris DPRD
  8. Ir. I. Putu Bagiasna, MT. – Kepala Dinas PUPR
  9. Dr. H. Toto Toharuddin, M.Pd. – Kepala Dinas Sosial
  10. Guruh Irawan Zulkarnaen, S.STP., M.Si. – Kepala Satpol PP
  11. H. Mochamad Nurdijanto, SH., M.Si. – Kepala Dinas Perhubungan
  12. Drs. Yudi Nugraha, M.Pd. – Kepala Dinas Dukcapil
  13. Drs. Dudi Pahrudin, M.Si. – Kepala Dinas Kominfo
  14. Ir. Usep Sumirat – Kepala DLH
  15. Purwadi Hasan Darsono, S.Hut., M.Sc. – Kepala DPMPTSP
  16. Drs. H. Nurahim, M.Si. – Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
  17. Drs. Laksono Dwi Putranto, M.Si. – Kepala Bapenda
  18. Dr. H. Mohamad Budi Aumudin, SE., M.Si., M.H. – Kepala DPMD
  19. Dr. H. Edi Martono, MARS. – Kepala Dinas Kesehatan
  20. Dr. Wahyu Hidayah, S.Hut., M.Si. – Kepala DKPP
  21. Toni Kusumanto, AP., M.Si. – Asisten Pemerintahan dan Kesra
  22. dr. Deki Saifullah, MMKes. – Direktur RSUD “45”
  23. Wawan Setiawan, S.Hut., MT. – Asisten Perekonomian dan Pembangunan
  24. Dr. H. Asep Taufik Rohman, M.Si., M.Pd. – Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan
  25. H. Muhamad Mutofid, SH., MT. – Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman
  26. Drs. Asep Budi Setiawan, M.Si. – Kepala Disporapar
  27. Beni Prihayatno, S.Sos., M.Si. – Kepala BKPSDM
  28. (Kosong) – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
  29. (Kosong) – Kepala Dinas KB
  30. Drs. Agus Basuki, M.Si. – Staf Ahli Bidang Pembangunan Ekonomi Keuangan
  31. Dr. Carlan, S.Pd., M.Pd. – Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik
  32. Dr. Hj. Susi Lusiyanti, MM. – Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM

 

Kebocoran dokumen internal ini menuai kritik keras dari kalangan masyarakat sipil. Ketua LSM Frontal, Uha Juhana, menyebut insiden tersebut sebagai bentuk kegagalan Bupati Kuningan dalam menjaga kerahasiaan proses mutasi, yang seharusnya menjadi bagian dari manajemen strategis pemerintahan.

 

“Mutasi adalah ranah manajemen kepegawaian yang wajib dirahasiakan. Bocornya draft ini menunjukkan lemahnya kepemimpinan dan komunikasi internal di tubuh Pemkab,” kata Uha dalam pernyataan tertulis, 4 Juni 2025.

 

Ia menegaskan bahwa kebocoran seperti ini dapat menimbulkan keresahan di kalangan ASN, memicu spekulasi politik, serta menurunkan moral dan produktivitas kerja.

 

Uha juga menyoroti latar belakang Bupati Dian yang merupakan mantan Sekda dan Ketua Baperjakat selama enam tahun. Dengan pengalaman tersebut, semestinya mutasi dilakukan dengan prinsip meritokrasi, bukan balas budi politik.

 

“Sebagai mantan birokrat senior, Bupati semestinya lebih profesional dalam melakukan penataan jabatan. Tapi justru mutasi kali ini terkesan emosional dan transaksional,” ujarnya.

 

Menurutnya, pelaksanaan mutasi hanya tiga bulan setelah menjabat sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) menambah kecurigaan publik soal adanya agenda politik tertentu. Ia mendesak agar Pemkab memperkuat sistem komunikasi internal dan membatasi akses terhadap dokumen penting guna mencegah insiden serupa di masa mendatang.

 

“Mutasi seharusnya menjadi momentum memperkuat pelayanan publik, bukan sekadar panggung politik praktis,” pungkasnya.

Related posts

Kapolres Kuningan AKBP Muhammad Ali Akbar Raih Public Services with IMPACT Award 2025 Jawa Barat

Editor1

Fraksi Golkar Soroti Penyusunan RPJMD 2025–2029, Tekankan Sinkronisasi dan Penguatan SDM

Editor1

Hilang Kendali, Mobil Seruduk Motor di Kuningan, Satu Orang Meninggal

Editor1

Leave a Comment