Kuningan– Paguyuban Ojek Online Kuningan (POOK) menyatakan tidak akan memberangkatkan anggotanya ke Jakarta untuk mengikuti aksi pada 20 Mei 2025. Keputusan ini disampaikan langsung oleh Ketua POOK, Ali Yuliadi Rockhyadi, pada Jumat (16/5).
Menurut Ali, para driver ojol di Kabupaten Kuningan akan tetap menunjukkan solidaritas dan dukungan terhadap gerakan nasional tersebut, namun dilakukan dengan cara yang berbeda.
“Kami di Kuningan sepakat tidak berangkat ke Jakarta. Sebagai bentuk penghormatan dan dukungan, kami akan melakukan offbid, yaitu mematikan aplikasi dan tidak menerima orderan pada tanggal 20 Mei,” ujar Ali.
Langkah ini diambil demi menjaga ketertiban daerah serta mempertimbangkan faktor keamanan dan kondisi lapangan. Meski tidak hadir secara fisik dalam aksi di ibu kota, POOK menegaskan bahwa mereka tetap satu suara dalam memperjuangkan aspirasi mitra ojek online secara nasional.
“Solidaritas tidak selalu harus dengan turun ke jalan. Kami ingin menunjukkan bahwa kami tetap satu perjuangan, tapi dengan cara yang aman dan tertib,” tambahnya.
Aksi nasional yang dijadwalkan berlangsung pada 20 Mei mendatang merupakan bentuk penyaluran aspirasi para pengemudi ojek online di berbagai daerah terhadap sejumlah kebijakan yang dianggap merugikan mitra driver.
POOK berharap pemerintah dan pihak aplikator bisa mendengarkan suara mitra ojol serta membuka ruang dialog yang konstruktif untuk mencari solusi yang adil bagi semua pihak.(red)

