KUNINGAN – Warga Kecamatan Luragung digegerkan oleh laporan pembegalan terhadap seorang wanita muda bernama Alia Akmal Utami (24). Namun setelah diselidiki, kisah itu ternyata hanya rekayasa untuk menutupi persoalan pribadi.
Peristiwa ini bermula saat Alia mendatangi Polsek Luragung pada Sabtu sore (5/7/2025), dan mengaku menjadi korban begal di Dusun Neundet, Desa Cigedang. Ia mengatakan diserang dua pria tak dikenal yang menodongkan pisau dan merampas kalung emas seberat lima gram miliknya.
“Pelapor mengaku mengalami kerugian sekitar Rp5 juta,” ujar Kasat Reskrim Polres Kuningan, AKP Nova Bhayangkara.
Namun, kecurigaan polisi muncul setelah mendapati sejumlah kejanggalan dalam keterangan Alia. Hasil penyelidikan dan kesaksian warga di lokasi kejadian tidak mendukung laporan tersebut. Saat diperiksa kembali, Alia akhirnya mengakui bahwa cerita begal itu hanyalah rekayasa.
Fakta sebenarnya, Alia sengaja menjual kalung emasnya seharga Rp4.850.000 kepada seorang teman bernama Nur Indah H. Uang itu ia gunakan untuk membayar utang pinjaman online (pinjol) yang sebelumnya ia ambil demi biaya pengobatan ibunya yang sakit fibroma.
“Karena takut dimarahi keluarga, pelapor nekat membuat laporan palsu,” terang AKP Nova.
Alia pun membuat permintaan maaf terbuka melalui video yang didampingi perangkat desa. Ia mengaku menyesal dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya.
AKP Nova Bhayangkara mengimbau masyarakat untuk tidak membuat laporan palsu karena bisa berujung pada proses hukum. “Laporan palsu merugikan banyak pihak dan merupakan tindak pidana,” tegasnya.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa tekanan ekonomi dapat mendorong seseorang melakukan tindakan ekstrem. Namun, kejujuran tetap harus menjadi pilihan, bukan kebohongan yang berujung penyesalan.(Red)
