KUNINGAN — Di tengah tudingan miring yang menyebut langkah Bupati Kuningan dalam memperjuangkan aspirasi daerah ke pemerintah pusat hanyalah “sandiwara”, fakta di lapangan justru menunjukkan hasil konkret yang berdampak langsung bagi masyarakat, khususnya para petani.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, menepis anggapan tersebut. Ia menegaskan bahwa perjuangan Bupati Kuningan telah membuahkan hasil nyata dalam bentuk bantuan alat dan sarana produksi pertanian (alsintan) dari pemerintah pusat.
“Jika dikatakan belum ada hasil, itu tidak sesuai dengan fakta. Bantuan sudah kami terima dan manfaatnya langsung dirasakan oleh petani,” ujar Wahyu, kemarin.
Capaian tersebut, kata Wahyu, merupakan hasil audiensi Bupati Kuningan dengan Menteri Pertanian RI pada 30 April 2025 di Jakarta. Dalam pertemuan itu, Pemerintah Kabupaten Kuningan berhasil memperoleh sejumlah bantuan pertanian strategis.
Beberapa bantuan yang telah diterima antara lain: 2 unit traktor roda 4, 5 unit traktor roda 2, mesin panen (combine harvester), pompa air, hand sprayer, serta benih padi dan jagung untuk ribuan hektare lahan.
“Hingga Juli 2025, nilai bantuan yang masuk ke sektor pertanian Kuningan telah melampaui Rp5 miliar. Semuanya dalam bentuk barang dan langsung disalurkan kepada kelompok tani,” jelasnya.
Wahyu juga menambahkan, sebagian bantuan merupakan hasil sinergi dengan aspirasi anggota DPR RI, dan seluruh prosesnya dilakukan melalui mekanisme formal kementerian teknis.
“Ini kerja nyata. Proposal kami susun berdasarkan data, diverifikasi, dan melalui jalur resmi. Hasilnya sudah bisa dirasakan para petani,” tegasnya.
Menurutnya, lebih dari sekadar dukungan logistik, bantuan ini juga menjadi bentuk nyata kehadiran negara yang mampu memberikan dukungan moril dan psikologis bagi para petani.
“Pembangunan bukan soal saling menyalahkan, tapi soal sinergi. Kami akan terus menjalin komunikasi dengan pusat agar program pertanian menjangkau seluruh desa,” pungkasnya.

