KUNINGAN – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Kuningan melontarkan kritik keras terhadap sejumlah anggota DPRD yang dinilai lebih sibuk membangun citra lewat dapur “Makan Bergizi Gratis” (MBG) dibanding menjalankan fungsi utama mereka sebagai wakil rakyat.
Ketua DPD PSI Kuningan, Asep Susan Sonjaya Suparman atau akrab disapa Asep Papay, menyebut kondisi ini sebagai bentuk penyimpangan orientasi kerja legislatif.
“Mandat dewan jelas: menyuarakan aspirasi rakyat, mengawasi kebijakan, dan memastikan anggaran dipakai tepat sasaran. Bukan malah sibuk mengurus dapur pencitraan,” tegasnya.
Menurut PSI, keberadaan dapur MBG justru menimbulkan tanda tanya besar: apakah benar demi rakyat, atau sekadar proyek branding politik untuk kepentingan elektoral?
“Rakyat masih bergulat dengan masalah layanan publik yang lamban, BUMD yang tidak sehat, dan transparansi anggaran yang belum terbuka. Tapi apa yang kita lihat? Dewan sibuk unggah foto di dapur MBG. Ini ironi,” lanjut Asep Papay.
PSI Kuningan menekankan pihaknya tidak anti pada usaha sosial maupun wirausaha anggota dewan. Namun, ketika aktivitas itu mulai menggeser fungsi legislasi, pengawasan, dan budgeting, maka kepercayaan publik bisa runtuh.
“Kami minta DPRD kembali ke jalur utama. Jangan biarkan jabatan hanya jadi stempel formal, sementara kerja-kerja substansial terbengkalai. Rakyat butuh solusi nyata, bukan sekadar gimmick dapur,” pungkasnya.(Red)

