KUNINGAN– Pemerintah Kabupaten Kuningan terus memperkuat kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana alam. Hal itu ditandai dengan pengukuhan dua desa sebagai Kampung Siaga Bencana (KSB), yakni Desa Bangunjaya Kecamatan Subang dan Desa Jalatrang Kecamatan Cilebak, yang ditetapkan langsung oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI).
Kegiatan Apel Pengukuhan KSB dan Uji Simulasi Bencana tersebut digelar di Lapangan Sepakbola Desa Bangunjaya, dengan Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriana, S.H., M.Kn., bertindak sebagai pembina apel.
Sebelumnya, Desa Paninggaran Kecamatan Darma juga telah ditetapkan sebagai Kampung Siaga Bencana pada Juli 2025. Dengan demikian, kini terdapat tiga desa di Kabupaten Kuningan yang menjadi percontohan kesiapsiagaan berbasis komunitas.
Program Kampung Siaga Bencana merupakan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemandirian masyarakat dalam menghadapi bencana, sekaligus memperkuat solidaritas sosial antarwarga. Dalam kegiatan ini, sebanyak 120 relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) mendapatkan pelatihan intensif selama dua hari.
Selain itu, setiap KSB juga dilengkapi lumbung sosial atau gudang logistik darurat sebagai langkah cepat tanggap bila terjadi bencana.
Dalam arahannya, Wakil Bupati yang akrab disapa Amih Tuti menegaskan bahwa Kabupaten Kuningan termasuk wilayah rawan bencana di Jawa Barat, seperti tanah longsor, banjir, pergerakan tanah, dan angin puting beliung.
“Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Sosial dan BPBD dengan seluruh sumber daya yang ada akan selalu berupaya melakukan respon cepat apabila terjadi bencana di wilayah kita,” ujar Amih.
Ia menilai penunjukan wilayah Kuningan Selatan sebagai lokasi Kampung Siaga Bencana sangat tepat, karena kawasan Selajambe, Subang, dan Cilebak termasuk daerah dengan tingkat kerawanan tinggi.
“Kami berterima kasih kepada Kementerian Sosial yang telah menunjuk beberapa desa di Kabupaten Kuningan sebagai Kampung Siaga Bencana. Ini bentuk kepercayaan sekaligus tanggung jawab bagi kita semua,” tuturnya.
Amih juga berpesan kepada seluruh peserta pelatihan agar ilmu dan keterampilan yang diperoleh dapat disebarluaskan kepada masyarakat lain.
“Saya harap setelah pelatihan ini, para peserta bisa menjadi penggerak di desanya masing-masing, sehingga ketika terjadi bencana, masyarakat siap saling membantu dan bekerja sama,” katanya.
Kegiatan apel turut dihadiri Ketua Kelompok Kerja Kesiapsiagaan dan Mitigasi Kemensos RI, Hasatama Hikmah, yang mewakili Plt Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, serta Kepala Dinas Sosial Kuningan, Dr. H. Toto Toharudin, M.Pd., jajaran Forkopimcam, dan para kepala desa se-wilayah Kuningan Selatan.
Dengan penetapan dua desa ini, Pemkab Kuningan berharap lahir lebih banyak Kampung Siaga Bencana yang tangguh, mandiri, dan berdaya, guna meminimalisir dampak bencana serta memperkuat ketahanan sosial masyarakat di Kabupaten Kuningan.

