KUNINGAN – Lapas Kelas IIA Kuningan kini memiliki pimpinan baru. Jabatan Kepala Lapas yang sebelumnya dipegang oleh Tunggul Buono kini beralih kepada Julianto Budhi Prasetyono dalam acara pisah sambut di Aula Lapas, Jumat (14/2/2025).
Tunggul Buono menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Lapas Kuningan atas dukungan selama masa kepemimpinannya. Ia menegaskan pentingnya keberlanjutan program, terutama dalam pemberantasan narkoba, ketahanan pangan, dan peningkatan layanan pemasyarakatan.
“Alhamdulillah, sejak saya dilantik di Kanwil Jawa Barat pada 29 Agustus 2024 dan menerima SK penempatan di Lapas Kelas IIA Metro Lampung pada 31 Januari 2025, saya merasakan semangat luar biasa dari rekan-rekan di Lapas Kuningan. Mereka mampu bekerja cepat, keras, dan tuntas. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya,” ucap Tunggul.
Ia juga menyoroti proyek pengelolaan lahan Camp Palutungan seluas hampir 2 hektar, yang kini telah dimanfaatkan untuk pertanian. Program ini terlaksana berkat dukungan Dinas Sosial dan Dinas PUPR Kabupaten Kuningan.
“Program ini terlaksana berkat dukungan dari Dinas Sosial dan Dinas PUPR Kabupaten Kuningan, yang membantu menyediakan alat berat dan membuka akses lahan,” tuturnya.
Sementara itu, Julianto Budhi Prasetyono mengucapkan terima kasih atas dedikasi jajaran Lapas Kuningan dan menekankan kesinambungan program yang telah berjalan. Ia berharap peningkatan kualitas layanan pemasyarakatan terus dilakukan agar memberikan manfaat bagi masyarakat.
Julianto juga menegaskan pentingnya sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, kepolisian, BNN, dan Kodim, dalam menjaga keamanan serta ketertiban Lapas.
“Kami berharap Lapas Kuningan bisa terus meningkatkan kualitas pelayanan pemasyarakatan agar benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat. Program akselerasi yang telah dicanangkan oleh Kementerian Hukum dan HAM harus terus dijalankan dengan maksimal,” kata Julianto.
Dengan kepemimpinan baru, diharapkan Lapas Kuningan semakin berkontribusi dalam menciptakan sistem pemasyarakatan yang lebih humanis, inovatif, dan bermanfaat. Program pemberdayaan warga binaan serta pengelolaan lahan produktif tetap menjadi prioritas untuk mendukung pembinaan dan reintegrasi sosial narapidana.(Iak)
