kuninganid.com
Berita

Ciremai Terancam, DPRD Kuningan Warning Pembangunan Tanpa Kajian Lingkungan

KUNINGAN– Peristiwa longsor yang terjadi di kawasan wisata Lembah Cilengkrang, kaki Gunung Ciremai, menjadi perhatian serius DPRD Kabupaten Kuningan. Sejumlah anggota dewan dari Komisi III dan IV turun langsung ke lokasi bencana untuk meninjau kondisi lapangan sekaligus mengumpulkan data awal.

Ketua Komisi III, H. Didit Pamungkas, menyampaikan bahwa kehadiran kita bukan sekadar bentuk empati, tapi bagian dari upaya membangun pemahaman menyeluruh terkait penyebab dan dampak bencana. Ia mengungkapkan bahwa meski faktor cuaca ekstrem berperan dalam longsor, ada sejumlah indikasi lain yang perlu dikaji lebih dalam.

“Selain longsor, kami menemukan adanya pencemaran akibat kotoran hewan di area tersebut. Ini menunjukkan bahwa ada masalah tata kelola lingkungan yang perlu dibenahi. Kita tidak mencari kambing hitam, tapi ingin melihat persoalan ini secara utuh,” ujarnya, Selasa (20/5).

Didit juga menekankan pentingnya sinergi antara komisi di DPRD dan perangkat daerah seperti Dinas Lingkungan Hidup, DPUTR, dan BPBD dalam menangani masalah ini. Ia mengusulkan adanya rapat gabungan lintas komisi untuk merumuskan kebijakan yang lebih responsif dan preventif.

Senada, Wakil Ketua Komisi IV, Kang Yaya, menyoroti pembangunan fasilitas wisata di lereng Ciremai yang menurutnya dilakukan tanpa perencanaan ekologis yang matang. Ia menilai, kawasan pegunungan yang seharusnya dijaga sebagai zona konservasi malah dijadikan lahan eksploitasi ekonomi.

“Ciremai adalah paru-paru alam dan sumber kehidupan bagi masyarakat Kuningan. Ketika pembangunan wisata dilakukan tanpa studi lingkungan yang komprehensif, kita sedang mempertaruhkan keberlangsungan ekosistem,” katanya tegas.

Kang Yaya mengingatkan bahwa bencana ini seharusnya menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. Ia mendorong adanya evaluasi total terhadap perizinan dan pengawasan pembangunan di kawasan rawan bencana, agar tidak terulang kejadian serupa di masa depan.

“Kita tidak menolak kemajuan pariwisata, tapi pembangunan harus berjalan beriringan dengan prinsip keberlanjutan. Lingkungan hidup bukan warisan, tapi titipan untuk generasi berikutnya,” jelasnya.

DPRD Kuningan menegaskan komitmen untuk terus mengawal isu ini hingga tuntas. Langkah nyata diharapkan segera diambil guna menyelamatkan kawasan Gunung Ciremai dari ancaman kerusakan ekologis yang semakin nyata.

 

 

 

 

 

 

 

Related posts

Kinerja 2 Tahun Dinilai Mandek, Bupati Kuningan Diminta Evaluasi Dirut PAM Tirta Kemuning

Editor1

Wabup Kuningan Tuti Andriani Hadiri Launching Program Makan Bergizi Gratis di SMAN 1 Darma

Editor1

Diduga Cabuli Tiga Anak, Pria 51 Tahun di Kuningan Ditangkap Polisi

Editor1

Leave a Comment