KUNINGAN– Sebuah jembatan tak hanya menghubungkan dua titik, tetapi juga bisa menjadi simbol harapan dan perubahan. Di Dusun Cikadu, Desa Subang, Kecamatan Subang, Kabupaten Kuningan, semangat itu kini terasa nyata. Pada Sabtu (19/4/2025), jajaran TNI dari Koramil 1504/Subang bersama warga bahu-membahu membangun jembatan yang telah lama dinanti.
Uniknya, pembangunan jembatan dengan ukuran 12 meter persegi dan lebar 1,3 meter ini bukan didanai oleh anggaran pemerintah, melainkan dari para donatur yang terhubung melalui aplikasi digital milik Serma Yusuf Pahtiar, salah satu anggota Koramil 1504/Subang. Inovasi ini berhasil menghimpun dana hingga Rp28 juta—semua murni dari masyarakat yang peduli.
Danramil 1504/Subang, Lettu Kav Sutardi, menjelaskan bahwa jembatan ini akan menghubungkan Dusun Cikadu dengan Blok Peuteuy Jogol, wilayah yang selama ini mengalami keterisolasian akibat akses yang rusak.
“Kami hanya menjalankan amanat pimpinan, bahwa TNI harus hadir di tengah masyarakat dan menjadi bagian dari solusi. Lewat gotong royong dan solidaritas, kami ingin wujudkan perubahan dari hal sederhana,” ujarnya.
Pembangunan jembatan ini dijadwalkan rampung dalam waktu satu minggu. Meski waktu singkat, semangat warga dan para personel TNI membuat setiap harinya penuh makna dan kebersamaan.
Suhandi, Kepala Desa Subang, turut memberikan apresiasi tinggi atas peran aktif TNI.
“Jembatan ini sudah puluhan tahun jadi keluhan warga. Sekarang kami tidak hanya mendapat bantuan fisik, tapi juga semangat baru,” katanya.
Lebih dari sekadar infrastruktur, jembatan ini diharapkan membuka akses ekonomi, pendidikan, dan layanan lainnya bagi warga Blok Peuteuy Jogol. Apa yang dilakukan Koramil 1504/Subang ini menjadi contoh bagaimana sinergi antara teknologi, solidaritas, dan gotong royong dapat membangun sesuatu yang bertahan lebih lama dari sekadar beton.


