KUNINGAN– Sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Buruh Internasional, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kuningan menyelenggarakan pelatihan khusus bagi para pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK). Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK) Kuningan dan diikuti oleh 20 peserta.
Kepala Disnakertrans Kuningan, Dudi Pahrudin, menjelaskan bahwa pelatihan ini ditujukan untuk memberdayakan para pekerja yang masih berada dalam usia produktif, termasuk mereka yang sebelumnya bekerja di luar daerah maupun luar negeri. Selain itu, pelatihan juga terbuka bagi lulusan baru dari sekolah kejuruan.
“Tujuan kami adalah agar para peserta tidak hanya siap kembali ke dunia kerja, tapi juga mampu mandiri dan membuka usaha sendiri. Kalau satu orang saja bisa membuka usaha dan mempekerjakan tiga orang lainnya, dampaknya akan signifikan bagi pengurangan pengangguran,” ujar Dudi, Kamis (8/5).
Pelatihan berlangsung selama enam hari dan mencakup materi teori serta praktik, dengan fasilitas lengkap mulai dari alat latihan, konsumsi, transportasi, hingga pendampingan instruktur yang kompeten.
Menurut Dudi, banyak lulusan BLK sebelumnya yang berhasil membangun usaha kecil dan menengah (UMKM), bahkan memasarkan produk secara online. Ia berharap upaya ini dapat mendorong penurunan angka pengangguran di Kuningan yang telah menunjukkan tren membaik dalam beberapa tahun terakhir.
“Alhamdulillah, angka pengangguran terbuka di Kuningan mengalami penurunan signifikan. Kami menargetkan agar di tahun 2025, posisi Kuningan bisa naik ke peringkat menengah dari sisi ketenagakerjaan,” tambahnya.
Salah satu peserta pelatihan, Erna Erawati, yang mengikuti kelas tata boga, turut menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. “Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk mengikuti kelas tata boga sebagai pekerja yang terdampak PHK. Kami sangat antusias karena pelatihan ini sangat bermanfaat,” tuturnya.
