Kuninganid–Berdasarkan laporan dari peneliti McAfee, bahwasanya terdapat 15 aplikasi Pinjaman Online ilegal yang beredar di banyak negara termasuk di Indonesia. Di dalam laporan tersebut tertulis 3 aplikasi yang bisa diakses di Indonesia.
Aplikasi-aplikasi yang terindikasi berbahaya ini secara menyeluruh telah mendapatkan 2 juta kali unduhan di berbagai platform. Hal tersebut lebih diperparah legi karena identitas aplikasi tersebut seperti logo, nama, tampilan sangat identik dengan aplikasi keuangan legal, sehingga cukup sulit untuk membedakannya.
Pelaku kejahatan siber akan aktif dalam mempromosikan qplikasi-aplikasi tersebut secara berangsur-angsur atau beruntun. Dengan modus operandinya yang menawarkan pinjaman dengan bunga yang rendah dan proses pengajuan pinjaman yang cukup mudah untuk menjerat calon korban.
Setelah menginstal aplikasi tersebut, korban akan diminta untuk mengisi data pribadi, serta informasi mengenai keuangan. Jangan heran, jika sewaktu-waktu akan muncul tagihan dengan bunga yang sangat tinggi dengan data pribadi dan data lainnya yang menjadi alat ancam bagi korban yang berakibat korban tidak bisa melunasi utangnya
Sindikat penipuan ini dilaporkan mencari korban di wilayah Amerika Selatan, Asia Selatan dan Afrika.
Berikut adalah daftar 15 aplikasi yang terindikasi pinjol palsu menurut McAfee:
- Préstamo Seguro-Rápido, Seguro (1 juta unduhan)
- Préstamo Rápido-Credit Easy (1 juta unduhan)
- Get Baht Easily – Quick Loan (1 juta unduhan)
- RupiahKilat-Dana Cair (1 juta unduhan)
- Borrow Happil – Loan (1 juta unduhan)
- Happy Money (1 juta unduhan)
- KreditKu – Uang Online (500.000 unduhan)
- Dana Kilat – Pinjaman Kecil (500.000 unduhan)
- Cash Loan-Vay tiền (500.000 unduhan)
- RapidFinance (100.000 unduhan)
- PrêtPourVous (100.000 unduhan)
- Huayna Money – Préstamo Rápido (100.000 unduhan)
- IPréstamos: Rápido Crédito (100.000 unduhan)
- ConseguirSol-Dinero Rápido (100.000 unduhan)
- ÉcoPrêt Prêt En Ligne (100.000 unduhan)
