kuninganid.com
Berita Nasional

Kakak Kandung R.A Kartini Sosok Jenius dari Timur, Poliglot yang Mahir 36 Bahasa

KuninganID– Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara pada 21 April 1879. Beliau merupakan tokoh perintis emansipasi wanita pada masanya. Berasal dari kalangan priyayi, Kartini bisa mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan lebih baik dari perempuan lainnya. Namun, di sisi lain beliau tetap terbatasi oleh tradisi pingitan setelah usia 12 tahun.

 

Hubungannya dengan sahabat pena di Belanda memperlihatkan semangat memajukan perempuan pada masa itu, di mana ia sangat getol menyuarakan pentingnya pendidikan dan kebebasan bagi perempuan pada masa itu.

 

Tulisan-tulisan yang populer seperti yang diterbitkan dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang merupakan bukti perjuangannya melawan ketidakadilan gender dan tradisi feodal. Ia mendirikan sekolah untuk anak perempuan di Jepara, meletakkan dasar pendidikan modern bagi wanita pribumi. Kartini meninggal dunia pada 1904 di usia muda, namun warisannya terus hidup, diperingati setiap tahun sebagai Hari Kartini, simbol perjuangan kesetaraan gender di Indonesia.

 

Akan tetapi, mungkin jarang diketahui atau dibahas bahwa R.A Kartini memiliki seorang kakak kandung yang Jenius, bahkan mungkin terlalu jenius. Dikutip dari Wikipedia beliau adalah Drs. Raden Mas Panji Sosrokartono (R.M Kartono) seorang poliglot (Seorang poliglot adalah ia yang mampu menulis, berbicara dan memahami secara lancar dalam 5 bahasa atau lebih) yang mahir dalam 36 bahasa. Bahasa-bahasa yang ia kuasai termasuk Belanda, Prancis, Arab, Jepang bahkan Rusia dengan 10 bahasa Daerah.

 

Orang-orang Eropa pada waktu itu sampai menyandanginya julukan Si Jenius dari Timur—bukan dari dataran Arab, China atau pun belahan Timur lainnya, tapi dari Nusantara. Jikapun ia masih hidup sampai sekarang mungkin akan sering muncul di Toastmasters atau TEDx.

 

Dikutip dari Tempo Ketika Perang Dunia I klimaks, Ia malah menjadi Wartawan perang di media beken Amerika, The New York Herald Tribune. Sebelum menjadi Wartawan ia menjadi kandidat dan diuji menerjemahkan artikel dalam bahasa Inggris, Prancis serta Rusia, dan beliaulah yang lolos.

 

Hal yang paling mencengangkan dari putra nusantara ini ialah, ketika Perang Dunia I akan berakhir dan terdapat perundingan perdamaian. Lokasi harus steril dalam radius 1 km, harus dirahasiakan dan tidak boleh disiarkan tanpa ada izin. Tapi The New York Herald Tribune bisa menyiarkannya dengan alasan sosok wartawan bintang tiga kode dari R.M Kartono.

 

Belum cukup dengan capaiannya sebagai Jurnalis Perang, ia sempat menjadi Kepala Penerjemah di Liga Bangsa-bangsa untuk semua bahasa yang digunakan di dalamnya. Liga Bangsa-Bangsa yang kemudian berubah nama menjadi Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 1921, pada masanya Ia mengungguli ahli bahasa dari setiap penjuru dunia untuk jabatan tersebut.

 

Setelah puas berkiprah di Eropa, ia kembali ke Indonesia, dan sempat ditawari berbagai jabatan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Secara tegas ia menolak, maka dari itu ia diawasi dan dianggap sebagai pemberontak oleh Belanda.

 

Dibalik jeniusnya yang keterlaluan, Pramoedya Ananta Toer dalam bukunya Panggil Aku Kartini Saja mengungkapkan kalau Sosrokartono merupakan seorang yang spiritualis. Pram mengutip dari kesaksian dokter Belanda, kalau Air Putih yang diberikan Sosrokartono bisa menyembuhkan wanita melahirkan yang kondisinya tidak tertolong lagi.

 

Berikut kata-kata yang sering dikutip Pak Harto dari Sosrokartono

 

“Sugih tanpa bandha, digdaya tanpa aji, nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake.”

Artinya “Kaya tanpa harta, berdaya tanpa ajian, menyerang tanpa pasukan, dan menang tanpa menghinakan.”

 

Terdapat juga kata-kata mutiara di akhir hayatnya yang cukup terkenal

 

“Trimah mawi pasrah. Sepi pamrih, tebih ajrih, Langgeng, Tanpo susah, Tanpo seneng, Anteng mantheng, Sugeng jeneng.”

Artinya, menerima penuh apa pun dengan penyerahan diri, sepi tiada pamrih, jauh dari rasa takut, abadi. Tanpa duka tanpa suka. Tenang sungguh-sungguh, maka akan selamat sentosa.(iak)

Related posts

Sukses Gelar HUT ke-51, PPNI Kuningan Perkuat Peran dalam Peningkatan Kesehatan Daerah

Editor1

Pesik Kuningan Siap Berlaga di Liga 4 Seri 1 Jawa Barat, Target Tembus Liga 3 Nasional

Editor1

Berkat TNI Warga Desa Cimenga Bisa Menikmati Air Bersih

Editor1

Leave a Comment