KUNINGAN – Lembaga survei Jamparing mengumumkan hasil evaluasi terhadap kinerja 100 hari pertama Bupati dan Wakil Bupati Kuningan. Dalam survei yang melibatkan 1.000 responden dari 32 kecamatan, Bupati Kuningan meraih nilai kepuasan publik sebesar 79%, sementara Wakil Bupati memperoleh 63%.
Meski tergolong cukup baik menurut klasifikasi penilaian, angka ini masih lebih rendah dibandingkan Bupati Kuningan sebelumnya, mendiang H. Acep Purnama, yang dalam 100 hari pertamanya mencatatkan 82,7%.
Baca juga: TNI dan Warga Cijemit Bangun Bronjong Cegah Longsor
Direktur Eksekutif Jamparing Topic Offirstone, menekankan bahwa hasil ini mencerminkan tantangan yang dihadapi pemerintahan saat ini, terutama terkait efisiensi birokrasi, komunikasi lintas SKPD, serta penyelesaian isu-isu krusial seperti sektor olahraga, keamanan, dan permasalahan keagamaan yang belum tertangani optimal.
“Permasalahan seperti tunda bayar, lemahnya intervensi di sektor olahraga, dan ketegangan sosial berbasis agama masih menjadi catatan penting dari masyarakat,” ungkapnya dalam paparan yang disampaikan kepada media.
Baca juga: Kepesertaan Tinggi, Tapi Tak Aktif: BPJS Kuningan Jadi Sorotan
Survei ini menggunakan metode proporsional random sampling, dengan responden berasal dari berbagai latar belakang profesi, termasuk petani, pedagang, ASN, guru, hingga aparat desa. Dari sisi penghasilan, survei juga melibatkan kelompok dari rentang ekonomi beragam, mulai dari di bawah satu juta rupiah hingga di atas sepuluh juta rupiah per bulan.
Rekomendasi Jamparing antara lain mendorong peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan, memperkuat komunikasi antar instansi, serta menyarankan adanya survei layanan publik secara berkala, minimal setiap semester. Hal ini dinilai penting untuk mengukur tren pelayanan dan mendorong peningkatan kualitas di era masyarakat yang semakin cerdas dan kritis terhadap kinerja pemerintah.
“Masyarakat sekarang sudah melek informasi. Pemerintah harus proaktif merespons aspirasi publik, agar visi-misi pembangunan daerah bisa benar-benar diwujudkan,” tambahnya.
Baca juga: 50 Warga Rentan di Kuningan Terima Bantuan Sosial, Dorong Kemandirian Ekonomi
Evaluasi ini menjadi pengingat bahwa meskipun 100 hari pertama menjadi tonggak penting, masa jabatan lima tahun masih panjang dan menuntut kerja keras berkelanjutan.

