KuninganID – Malam yang penuh ketenangan, keberkahan, dan kemuliaan, doa-doa lebih mudah dikabulkan, dan pahala ibadah dilipatgandakan. Malam itu adalah Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan, saat Al-Qur’an pertama kali diturunkan.
Namun, kapan tepatnya Lailatul Qadar terjadi pada Ramadan tahun ini? Apa saja tanda-tandanya? Dan bagaimana kita bisa memaksimalkan ibadah di malam yang istimewa ini? Simak penjelasannya berikut ini.
Kapan Malam Lailatul Qadar Terjadi?
Dalam bukunya Fiqh Puasa, Lailatul Qadar dan Zakat Fitrah (2020), Hairul Hudaya menjelaskan bahwa para ulama memiliki berbagai pendapat mengenai kapan tepatnya Lailatul Qadar terjadi.
Beberapa ulama berpendapat bahwa malam ini jatuh pada tanggal 17, 19, atau pertengahan Ramadhan. Namun, pandangan yang lebih umum diterima adalah bahwa Lailatul Qadar sering terjadi pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, seperti malam ke-21, 23, 25, atau 27.
Imam Syafi’i berpendapat bahwa Lailatul Qadar kemungkinan besar terjadi pada malam ke-21 atau ke-23. Jika awal Ramadhan dimulai pada hari Senin, maka malam ke-21 diyakini sebagai Lailatul Qadar. Jika Ramadhan dimulai pada hari Sabtu, maka kemungkinan besar jatuh pada malam ke-23.
Namun, banyak ulama yang lebih condong pada malam ke-27 sebagai waktu terjadinya Lailatul Qadar. Meskipun demikian, waktu pastinya tetap menjadi rahasia Allah SWT agar umat Islam lebih giat beribadah sepanjang sepuluh malam terakhir Ramadhan.
Mengapa Waktu Lailatul Qadar Dirahasiakan?
Salah satu hikmahnya adalah agar umat Islam lebih bersungguh-sungguh dalam beribadah, tidak hanya di satu malam, tetapi sepanjang sepuluh malam terakhir Ramadhan. Dengan begitu, setiap muslim memiliki kesempatan untuk mendapatkan keberkahan malam tersebut dengan memperbanyak ibadah, zikir, dan doa.
Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar
Meskipun tidak ada cara pasti untuk mengetahui kapan Lailatul Qadar terjadi, ada beberapa tanda yang sering dikaitkan dengan malam istimewa ini:
1. Matahari Terbit dengan Cahaya Lembut
Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, “Matahari terbit pada pagi malam Lailatul Qadar cahayanya putih, tidak terik.” Hal ini disebabkan banyaknya malaikat yang turun ke bumi, sehingga cahaya matahari terasa lebih lembut dan tidak terlalu menyilaukan.
2. Udara yang Sejuk dan Nyaman
Menurut penelitian Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, udara pada malam Lailatul Qadar terasa nyaman, tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Hadis yang diriwayatkan oleh Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi juga menyebutkan bahwa malam ini penuh ketenangan dan keindahan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin. Pada pagi harinya, matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi)
Namun, tanda-tanda ini biasanya baru bisa dikenali setelah malam tersebut berlalu. Oleh karena itu, cara terbaik untuk mendapatkan berkah Lailatul Qadar adalah dengan memanfaatkan setiap malam di sepuluh hari terakhir Ramadhan untuk beribadah.
Amalan yang Dianjurkan di Malam Lailatul Qadar
Karena Lailatul Qadar terjadi di sepuluh malam terakhir Ramadhan, Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk meningkatkan ibadahnya. Beberapa amalan yang bisa dilakukan antara lain:
- Beriktikaf di Masjid
- Memperbanyak Zikir dan Doa
- Membaca Al-Qur’an
- Menghadiri Kajian Keislaman untuk Meningkatkan Keimanan
Dengan menjalankan amalan-amalan ini, kita dapat lebih dekat dengan Allah SWT dan meraih keberkahan Lailatul Qadar, malam yang penuh kemuliaan dan ampunan.(iak)
