KUNINGAN – Malam menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Kuningan, Sabtu (16/8), berlangsung meriah sekaligus khidmat. Ribuan obor menyala di sepanjang Jalan Siliwangi, menghadirkan suasana haru, semangat, dan keceriaan ribuan warga yang hadir.
Rangkaian acara diawali dengan Upacara Taptu yang dipimpin Dandim 0615/Kuningan Letkol Arh Kiki Aji Wiryawan, S.Sos., selaku Inspektur Upacara. Usai upacara, peserta dilepas untuk mengikuti Pawai Obor yang melintasi jalan utama kota.
Tampak hadir dalam barisan kehormatan Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., Wakil Bupati Hj. Tuti Andriani, S.H., M.Kn., Forkopimda, Pj Sekda, serta para kepala perangkat daerah. Kehadiran jajaran pejabat bersama masyarakat menjadi simbol nyata semangat persatuan dan kebersamaan.
Tradisi Taptu bukan sekadar upacara seremonial, melainkan warisan dunia kemiliteran untuk menyambut detik-detik Proklamasi. Dengan nyala obor, barisan teratur, dan lantunan musik baris-berbaris, Taptu mengajarkan nilai kewaspadaan, kedisiplinan, dan penghormatan kepada para pahlawan bangsa.
Sepanjang jalan, ribuan cahaya obor, lampion, dan lampu hias menciptakan pemandangan indah. Peserta dari TNI, Polri, ASN, pelajar, hingga BUMD berjalan penuh semangat. Warga yang memadati sisi jalan larut dalam suasana, sebagian mengabadikan momen dengan ponsel, sebagian lain bersorak memberi semangat.
Bagi masyarakat, pawai ini bukan sekadar tontonan tahunan, melainkan perayaan batin atas arti kemerdekaan. “Melihat obor-obor ini membuat saya teringat perjuangan para pahlawan dulu. Semoga generasi sekarang bisa meneruskan semangat itu,” tutur seorang warga yang hadir bersama keluarganya.
Tepat tengah malam, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan. Suasana meriah berganti hening penuh kekhidmatan. Seluruh peserta menundukkan kepala, memanjatkan doa, serta berjanji melanjutkan perjuangan para pahlawan melalui karya nyata.
Bagi Kuningan, malam Taptu dan Renungan Suci bukan hanya bagian dari tradisi tahunan, melainkan pengingat bahwa kemerdekaan hari ini lahir dari pengorbanan besar generasi terdahulu. Ribuan cahaya obor yang menyinari jalanan Kuningan malam itu sekaligus menyalakan semangat kebangsaan di hati setiap orang yang hadir.

