Kuningan – Masyarakat Kuningan diguncang oleh kematian tragis seorang pelajar SMP, Muhammad Hilman Herdiana (14), yang ditemukan tak bernyawa di area pemakaman Caringin Kurung, Cirendang. Awalnya, kejadian ini dikaitkan dengan fenomena “perang sarung,” tren yang sering terjadi di kalangan remaja saat Ramadan. Namun, benarkah demikian?
Fakta di Lapangan
Polisi telah mengamankan 14 remaja yang diduga terlibat dalam insiden ini. Sementara itu, berbagai spekulasi bermunculan di masyarakat—ada yang menganggapnya sebagai perkelahian biasa yang berujung fatal, sementara yang lain menduga ada faktor lain yang lebih kompleks di balik tragedi ini.
Beberapa saksi mata menyatakan bahwa kejadian ini bukan sekadar permainan yang berakhir dengan kecelakaan. Ada yang menyebutkan adanya ketegangan sebelum insiden terjadi, sementara yang lain mempertanyakan mengapa lokasi kejadian—sebuah pemakaman—dipilih, mengingat tempat tersebut bukanlah lokasi umum untuk perang sarung.
Motif di Balik Insiden
Apakah ini sekadar bentuk kekerasan remaja, atau ada motif lain yang harus diungkap? Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian Hilman.
Di tengah proses penyelidikan, keluarga korban dan masyarakat berharap kasus ini segera menemukan titik terang dan keadilan dapat ditegakkan. Kejadian ini menjadi peringatan bagi semua pihak tentang bahaya yang dapat muncul dari tren remaja yang tidak terkontrol.

