KUNINGAN – Ratusan kader PDI Perjuangan dari berbagai daerah di Jawa Barat memadati Desa Matangaji, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, dalam peringatan Hari Tani Nasional, kemarin. Acara yang digelar DPD PDI Perjuangan Jawa Barat ini berlangsung khidmat sekaligus meriah dengan doa bersama, diskusi isu pertanian, serta penyerahan simbolis bibit tanaman kepada kelompok tani.
Sejak pagi, masyarakat dan kader partai sudah memadati lapangan desa tempat acara berlangsung. Ketua DPC PDIP Kuningan sekaligus Ketua DPRD Kuningan, H. Nuzul Rachdy, menegaskan bahwa Hari Tani harus dimaknai lebih dari sekadar seremonial tahunan.
“Petani adalah penopang kedaulatan pangan bangsa. PDI Perjuangan konsisten memperjuangkan hak-hak petani, baik melalui jalur kebijakan maupun aksi nyata di lapangan,” ujarnya.
Nuzul menyoroti tantangan petani seperti keterbatasan lahan, mahalnya harga pupuk, serta kebutuhan modernisasi alat pertanian. Menurutnya, keberpihakan pemerintah daerah maupun pusat sangat menentukan keberlanjutan sektor pertanian. “Program pemberdayaan petani harus sampai ke akar rumput. Jangan hanya jadi slogan politik, tapi benar-benar prioritas pembangunan,” tegasnya.
Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono, yang turut hadir, menambahkan bahwa partai berlambang banteng moncong putih selalu hadir bersama rakyat. “Gotong royong adalah roh perjuangan kita. PDI Perjuangan tidak hanya hadir saat pemilu, tetapi juga dalam keseharian rakyat, termasuk petani,” ungkapnya.
Selain itu, acara juga diisi refleksi sejarah Hari Tani Nasional yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 169 Tahun 1963. Momentum ini kembali mengingatkan akan perjuangan petani dalam menuntut hak atas tanah dan kedaulatan pangan.
Di akhir acara, para kader bersama masyarakat melakukan doa bersama untuk kesejahteraan petani Indonesia, khususnya di Jawa Barat.
Peringatan Hari Tani di Desa Matangaji ini bukan hanya ajang konsolidasi partai, melainkan juga peneguhan komitmen PDI Perjuangan untuk terus berpihak pada petani sebagai pilar utama pembangunan bangsa.

