KUNINGAN – Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kuningan, Jawa Barat, kembali menegaskan komitmennya dalam membentuk insan berbudi luhur melalui kegiatan pendadaran ke-14 yang digelar pada Minggu (8/6/2025) di kawasan Perumahan Griya Nuansa Lestari, Ancaran.
Sebanyak 27 siswa dari empat ranting—Cigugur, Lebakwangi, Cibingbin, dan Kramatmulya—mengikuti proses penting ini sebagai bagian dari tahapan menuju pengesahan sebagai warga PSHT. Pendadaran bukan hanya menguji kemampuan fisik dan teknik pencak silat, tetapi juga menjadi momen pendalaman nilai-nilai spiritual dan etika yang menjadi ruh ajaran PSHT.
Acara berlangsung dengan tertib dan penuh khidmat, disaksikan langsung oleh Ketua Cabang PSHT Kuningan, Kang Mas Hendrawan (Lindu), bersama jajaran pengurus dan warga PSHT dari berbagai wilayah.
Dalam sambutannya, Kang Mas Hendrawan menegaskan bahwa PSHT bukan sekadar tempat berlatih bela diri, melainkan juga wadah pembinaan karakter. “Kami ingin membentuk manusia yang tahu mana yang benar dan mana yang salah. Prinsip silih asah, silih asih, dan silih asuh menjadi pondasi utama dalam mendidik para siswa,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan rasa syukur atas kelancaran kegiatan serta harapannya agar para peserta mampu melanjutkan proses hingga resmi menjadi warga PSHT. “Ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan baru. Semoga nilai-nilai persaudaraan sejati terus hidup dalam diri para siswa, tanpa membedakan latar belakang apa pun,” tambahnya.
Lebih dari sekadar latihan, pendadaran ini menjadi titik penting dalam pembentukan mental dan spiritual para anggota. Para siswa diuji bukan hanya secara fisik, tetapi juga dalam disiplin dan pemahaman terhadap nilai-nilai luhur PSHT—terutama pentingnya menjaga persaudaraan lintas suku, agama, pangkat, dan budaya.
Kegiatan ini kembali menegaskan eksistensi PSHT Kuningan sebagai organisasi yang konsisten membina generasi muda melalui warisan budaya pencak silat, menjadikannya bukan hanya seni bela diri, tetapi juga jalan hidup yang beretika dan penuh makna.

