kuninganid.com
Berita Pemerintahan

Rina Sa’adah Kunjungi Kuningan: Serap Aspirasi Petani dan Soroti Kekurangan Alsintan

KUNINGAN – Sektor pertanian di Kabupaten Kuningan kembali menjadi perhatian penting. Anggota Komisi IV DPR RI dari Dapil Jawa Barat X, Rina Sa’adah, Lc., M.Si., melakukan kunjungan kerja ke Desa Cileuya, Kecamatan Cimahi, untuk menyerap aspirasi para petani sekaligus meninjau langsung kondisi pertanian di lapangan, Minggu (22/6).

 

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, jajaran Forkopimcam, serta perangkat desa. Rangkaian acara diawali dengan panen padi bersama dan uji coba mesin perontok gabah, lalu dilanjutkan dengan dialog terbuka bersama petani.

 

Dalam kesempatan itu, Dr. Wahyu menyampaikan bahwa percepatan tanam pasca panen masih terhambat oleh minimnya ketersediaan alat dan mesin pertanian (alsintan), khususnya traktor roda dua.

 

“Kita butuh sekitar 1.300 unit traktor roda dua untuk menjangkau seluruh desa dan kelurahan, namun masih kekurangan sekitar 500 unit,” ujarnya.

 

Selain alsintan, persoalan irigasi juga menjadi sorotan. Kepala Desa Cileuya, Warjo, S.E., menyampaikan bahwa sebagian besar dari 180 hektare lahan sawah di desanya masih mengandalkan air hujan. Distribusi air dari Bendungan Kuningan belum mencakup seluruh wilayah, terutama lahan di dataran tinggi.

 

“Kami sangat berharap perluasan jaringan irigasi agar seluruh sawah bisa produktif sepanjang tahun,” kata Warjo.

 

Dalam forum dialog, Rina menegaskan komitmen Komisi IV DPR RI untuk mendorong program pertanian yang menyentuh kebutuhan riil petani.

 

“Kami sedang perjuangkan agar program Jalan Usaha Tani (JUT) kembali masuk dalam menu bantuan. Ini penting untuk mempermudah mobilitas hasil panen, alat, dan pupuk,” jelasnya.

 

Ia juga mendorong penyusunan CPCL (Calon Petani dan Calon Lokasi) yang lebih tepat sasaran, agar wilayah yang belum tersentuh bantuan bisa masuk dalam prioritas anggaran berikutnya.

 

Menariknya, Rina mencatat adanya tren positif: semakin banyak generasi muda yang mulai kembali menekuni pertanian. Namun, ia mengingatkan bahwa semangat ini perlu dijaga dengan dukungan infrastruktur dan teknologi.

 

“Pertanian kini tak bisa hanya dilihat sebagai urusan produksi. Ia butuh sistem: mulai dari alat, air, jalan, hingga akses pasar. Kita bicara soal ekosistem pangan yang berkelanjutan,” tegas Rina.

 

Dengan sinergi antara kebijakan pusat, dukungan daerah, dan semangat petani lokal, Rina optimistis Kabupaten Kuningan memiliki peluang besar menjadi model pertanian modern di Jawa Barat.

 

“Kami akan terus kawal agar program pertanian tidak hanya seremonial, tapi benar-benar hadir di sawah petani,” pungkasnya.(Red)

Related posts

Kisah Haru Rara Baraspatih: Terlantar di Kuningan Usai Diusir Tante, Kini Dipertemukan Kembali dengan Keluarga

Editor1

Polres Kuningan Gelar Bakti Kesehatan: Donor Darah dan Khitanan Massal Warnai Peringatan Hari Bhayangkara ke-79

Editor1

Calon ASN Resah, Pengangkatan CASN 2024 Diundur hingga Delapan Bulan Mendatang

Editor1

Leave a Comment