kuninganid.com
Berita

Pemkab Kuningan Salurkan Insentif untuk 1.000 Guru Ngaji dan Imam Tajug, Perkuat Fondasi Moral Masyarakat

KUNINGAN – Pemerintah Kabupaten Kuningan kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun karakter masyarakat berbasis nilai religius melalui program unggulan Ngaji Diri (Nyaah ka Santri, ka Guru Ngaji, jeung Pasantren Mandiri). Tak sekadar program seremonial, inisiatif ini menempatkan guru ngaji dan imam tajug sebagai elemen strategis dalam pembangunan sosial keagamaan.

 

Pada Senin (23/6/2025), Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar secara simbolis menyerahkan insentif kepada 799 guru ngaji dan imam tajug dalam apel pagi di lingkup Sekretariat Daerah. Ini merupakan tahap kedua dari total 1.000 penerima insentif yang telah diverifikasi dan dicairkan melalui Bank BJB. Sebelumnya, 201 penerima sudah mendapatkan haknya pada tahap pertama akhir Mei lalu.

 

“Mereka bukan sekadar pengajar agama. Mereka adalah agen nilai, penjaga etika publik, dan penguat kohesi sosial,” tegas Bupati Dian dalam sambutannya.

 

Menurutnya, pembangunan tidak cukup hanya diukur dari keberadaan jalan dan gedung, melainkan juga dari ketahanan spiritual masyarakat. Para guru ngaji dan imam tajug telah lama menjadi “infrastruktur batin” yang menopang moralitas, solidaritas, serta perilaku sosial warga, terutama di tingkat desa.

 

Insentif ini diakui bukan sekadar bantuan finansial, tetapi bentuk pengakuan formal dari negara terhadap peran besar mereka dalam menjaga nilai keagamaan yang selama ini kerap tak terlihat dan kurang dihargai secara sistemik.

 

Program ini juga menjadi bagian dari 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati serta strategi besar dalam visi Kuningan Melesat. Pemerintah berkomitmen untuk menjadikan para tokoh agama lokal tidak hanya sebagai penggerak spiritual, tetapi juga sebagai mitra dalam agenda pembangunan karakter.

 

“Tanpa moral yang kuat, pembangunan fisik akan rapuh. Kami ingin pembangunan Kuningan ditopang oleh kekuatan iman dan karakter,” tambah Dian.

 

Salah satu pejabat Dinas Sosial dan Keagamaan menyampaikan bahwa ke depan, program ini akan diperluas ke ranah pelatihan, digitalisasi dakwah, hingga penguatan ekonomi keluarga para tokoh agama.

 

“Ini awal dari perubahan ekosistem pendidikan keagamaan. Peran guru ngaji dan imam tajug akan masuk dalam program-program penguatan kapasitas,” ujarnya.

 

Dengan semangat Ngaji Diri, Kabupaten Kuningan menegaskan bahwa pembangunan manusia tidak hanya bertumpu pada aspek ekonomi atau infrastruktur, tetapi juga dari ketangguhan nilai, akhlak, dan spiritualitas yang tumbuh dari masyarakat itu sendiri.(Red)

Related posts

Puluhan Ijazah Eks Karyawan PT Panjunan Dikembalikan, Ketua DPRD Kuningan Minta Tak Ada Lagi Penahanan Dokumen

Editor1

PDIP Kuningan Siap Hadapi Kongres, Megawati Satu-satunya Pilihan

Editor1

Perbaikan 200 Km Jalan di Kuningan, Bupati Dian Minta Warga Bersabar

Editor1

Leave a Comment