KUNINGAN – Pemerintah Kabupaten Kuningan resmi menunjuk dr. Eva Maya sebagai Pelaksana Harian (Plh) Direktur RSUD Linggajati. Penunjukan ini dilakukan menyusul penonaktifan dr. Edi Syarif, MM., MM.RS., sebagai bagian dari upaya percepatan pemulihan manajemen rumah sakit pasca mencuatnya kasus dugaan kelalaian medis.
Penunjukan dr. Eva dituangkan dalam surat tugas yang ditandatangani langsung oleh Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., tertanggal Kamis (17/7/2025). Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa penugasan ini bersifat sementara dan akan berlaku hingga ditetapkan pejabat definitif melalui mekanisme kepegawaian yang berlaku.
Sebelum dipercaya memimpin RSUD Linggajati, dr. Eva Maya menjabat sebagai Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan. Ia dikenal memiliki latar belakang manajerial dan teknis yang kuat, terutama dalam pengelolaan layanan kesehatan.
“Penunjukan ini untuk menjaga kontinuitas pelayanan di rumah sakit sekaligus mendukung proses evaluasi menyeluruh yang sedang berjalan,” ujar salah satu pejabat di lingkungan Pemkab.
Sementara itu, dr. Edi Syarif dinonaktifkan dari jabatannya seiring proses klarifikasi internal yang dilakukan Pemkab terhadap sejumlah laporan masyarakat, termasuk kasus meninggalnya bayi yang sempat menjadi perhatian publik.
Meskipun belum ada kesimpulan hukum atau etik yang final, langkah ini dianggap sebagai bagian dari mitigasi agar kepercayaan publik terhadap layanan kesehatan tidak semakin menurun.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, H. Edi Martono, menyebut audit internal terhadap prosedur medis sudah dilakukan. Kini, pihaknya tengah menunggu hasil dari Majelis Disiplin Profesi untuk menyelesaikan proses pemeriksaan.
“Semua dijalankan sesuai ketentuan. Yang utama adalah bagaimana layanan tetap berjalan optimal dan masyarakat tidak dirugikan,” ujarnya.
Pemkab berharap, kehadiran dr. Eva Maya di posisi strategis ini dapat memperlancar masa transisi dan membawa pembaruan dalam sistem manajerial RSUD Linggajati, demi meningkatkan mutu layanan kesehatan ke depan.(Red)
