KUNINGAN – Sebanyak 376 Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih resmi diluncurkan oleh Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., dalam Puncak Peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 Tingkat Kabupaten Kuningan, Kamis (31/7), di halaman Kantor Diskopdagperin.
Peluncuran ini menjadi bagian dari program strategis nasional yang sebelumnya dicanangkan Presiden RI pada 21 Juli 2025, dalam rangka memperkuat koperasi berbasis desa.
“Koperasi adalah pilihan yang benar jika dijalankan dengan sungguh-sungguh. Inilah cara membangun bangsa yang bermartabat dan ekonomi kerakyatan yang sejati,” ujar Bupati Dian.
Ia mendorong koperasi agar bertransformasi menjadi lembaga yang profesional, adaptif, dan terkoneksi secara digital, seraya mencontohkan keberhasilan koperasi desa di Korea Selatan sebagai model.
“Koperasi harus menjadi agregator sekaligus akselerator UMKM. Tinggalkan pesimisme, bangun optimisme bahwa koperasi Indonesia bisa seperti di negara-negara maju,” tambahnya.
Sejak April hingga Juni 2025, koperasi telah terbentuk di seluruh desa dan kelurahan di Kuningan. Ke depan, unit usaha koperasi seperti apotek, klinik, pergudangan, dan ritel akan dikembangkan hingga Oktober mendatang. Bupati memastikan mekanisme pembiayaan dilakukan secara hati-hati dan bekerja sama dengan lembaga perbankan.
“Kami ingin koperasi yang bisa menjadi solusi pengentasan kemiskinan dan pengangguran,” tegasnya.
Puncak Harkopnas juga diisi dengan sejumlah kegiatan, mulai dari penyerahan penghargaan kepada koperasi dan tokoh koperasi berprestasi, bantuan untuk anak terdampak stunting, penyerahan SK Badan Hukum koperasi, hingga donor darah hasil kolaborasi dengan PMI dan Polres Kuningan.
Penghargaan diberikan kepada KPRI Guru Cilimus, H. Kin Hasikin, H. Ero Juhara, dan Sutisna, atas dedikasi mereka dalam menggerakkan koperasi di daerahnya.
Kepala Diskopdagperin Kuningan, Trisman Supriatna, M.Pd., menyebutkan bahwa saat ini terdapat 1.189 koperasi di Kuningan, terdiri dari 929 aktif dan 260 tidak aktif. Ia menekankan pentingnya literasi, inovasi, dan regenerasi sebagai kunci masa depan koperasi.
“Gerakan koperasi harus menjadi kekuatan ekonomi modern dan mandiri. Kita tidak boleh terjebak pada pola lama,” ujarnya.
Acara berlangsung semarak dengan senam massal, pelatihan kewirausahaan untuk 30 pelaku UMKM, dan kampanye Gerakan Bangga Berkoperasi. Total donasi Bulan Dana PMI yang berhasil dihimpun mencapai Rp3.875.000.(Red)

