KUNINGAN – Sebanyak 275 penjamah makanan dari berbagai dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengikuti Pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji dan Training Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Kegiatan ini digelar untuk memperkuat pelaksanaan Program Strategis Nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Islam Ar-Raswad bersama sejumlah yayasan penyelenggara MBG lainnya, berkolaborasi dengan HAKLI, Satgas MBG, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, bertempat di Aula BKPSDM Kuningan, kemarin.
Peserta berasal dari 10 titik dapur SPPG yang dikelola oleh 6 yayasan penyelenggara MBG di Kabupaten Kuningan. Acara dibuka oleh Ketua MBG Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., yang juga menjabat sebagai Pj Sekda Kuningan.
Dalam sambutannya, Wahyu menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berinisiatif melaksanakan pelatihan tersebut. Ia menilai kegiatan ini sangat strategis untuk menjaga mutu dan keamanan pangan bagi penerima manfaat program MBG.
“Pelatihan ini bukan sekadar administratif, tetapi bentuk komitmen moral dan profesional untuk memastikan setiap makanan yang disajikan aman, sehat, dan diolah secara higienis,” ujar Wahyu.
Ia menegaskan pentingnya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Program MBG dengan selalu menampilkan kinerja dan kabar positif. Menurutnya, program ini tidak hanya berperan dalam peningkatan gizi anak sekolah dan pencegahan stunting, tetapi juga memiliki dampak sosial-ekonomi yang signifikan.
“Di Kuningan saja, jika ada 80 dapur dan masing-masing melibatkan 50 tenaga kerja, berarti ada sekitar 4.000 orang yang terserap. Ini membuka lapangan kerja baru dan membantu menekan pengangguran serta kemiskinan ekstrem,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Wahyu juga menitipkan tiga pesan penting kepada peserta: memahami dan menerapkan prinsip higienis dan sanitasi pangan, membangun budaya kerja disiplin serta bersih, dan menjadi agen perubahan di lingkungan kerja masing-masing.
Sementara itu, Pembina Yayasan Ar-Raswad, Jaelani atau akrab disapa Kang Jey, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI Nomor HK.02.02/I/4202/2025 tentang percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi SPPG Program MBG.
“Kami merasa perlu segera melaksanakan pelatihan ini agar seluruh relawan dapur memiliki pengetahuan dan sertifikasi sesuai standar. Tujuannya agar makanan MBG benar-benar aman dan memenuhi standar kesehatan,” jelas Jaelani.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber kompeten dari Dinas Kesehatan dan HAKLI Kabupaten Kuningan. Mereka membawakan materi seputar Cemaran Pangan (Idik Sidik, SKM, MAP), Penyakit Bawaan Pangan (Harry Sucipta, SK), Tahapan Produksi Pangan Siap Saji (Oci Sarkosi, SKM, MKM), Pembersihan dan Sanitasi (Cicih Sumlarsih, SKM), Pemeliharaan Lingkungan Kerja dan Pengendalian Vektor (Kepala UPTD Puskesmas Kramatmulya), serta Higiene Perorangan (Rifki Yudistira Herlambang, S.Tr.Kes).
Adapun peserta berasal dari berbagai SPPG di bawah Yayasan Pendidikan Islam Ar-Raswad (Dapur Cengal, Purwasari, Ciniru, Nusaherang, Sindangagung), Yayasan Nurul Huda Al-Ubaidah (Dapur Winduraji), Yayasan Anugerah Kasih Ibu (Dapur Ancaran), Yayasan Putri Pandawa Lima (Dapur Pasawahan dan Cipari), serta SPPG Polres Kuningan.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam memperkuat kualitas pengelolaan pangan bergizi di Kabupaten Kuningan, sejalan dengan semangat program nasional Makan Bergizi Gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.

