KUNINGAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kuningan kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat budaya keselamatan melalui kegiatan simulasi pencegahan dan penanganan kebakaran. Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi Program Jawara Api (Jawa Barat Aman dari Potensi Insiden), sebuah inisiatif mitigasi kebakaran yang tengah digencarkan di seluruh UPT Pemasyarakatan Jawa Barat.
Dalam pelatihan tersebut, Lapas Kuningan bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kuningan sebagai mitra teknis. Para petugas mendapatkan pembekalan mulai dari teori dasar kebakaran, pengenalan serta penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), hingga tata cara merespons kondisi darurat secara cepat, tepat, dan terkoordinasi. Selain materi teori, peserta juga mengikuti simulasi langsung yang menggambarkan situasi kebakaran nyata di lingkungan lapas.
Kepala Lapas Kelas IIA Kuningan, Sukarno Ali, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kesiapsiagaan petugas. “Lewat simulasi ini, kami ingin memastikan seluruh petugas memahami langkah penanganan yang benar, mulai dari deteksi dini, prosedur evakuasi, hingga pemadaman awal. Ini penting demi menjamin keamanan warga binaan dan seluruh unsur di dalam lapas,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala UPT Dinas Damkar Kabupaten Kuningan, Andri Arga Kusumah, yang turut hadir memantau kegiatan memberikan apresiasi atas keseriusan Lapas Kuningan.
“Simulasi seperti ini sangat penting karena kebakaran tidak bisa diprediksi. Kesiapan dan ketepatan respons petugas menjadi kunci utama. Kami sangat mendukung langkah Lapas Kuningan dalam menghidupkan semangat Jawara Api di lingkungan pemasyarakatan,” ungkapnya.
Simulasi berlangsung dinamis, mulai dari pengaktifan alarm, koordinasi antarregu, hingga praktik pemadaman menggunakan APAR. Para narasumber memberikan evaluasi langsung pada setiap tahapan untuk memastikan seluruh prosedur berjalan sesuai standar keselamatan. Antusiasme peserta terlihat dari keaktifan selama simulasi dan sesi tanya jawab.
Melalui kegiatan ini, Lapas Kuningan berharap Program Jawara Api tidak hanya berhenti pada tataran administratif, tetapi benar-benar terinternalisasi dalam budaya kerja harian para petugas. Penguatan pemahaman teknis, kecepatan respons, serta soliditas koordinasi menjadi kunci terciptanya lingkungan pemasyarakatan yang aman dari potensi insiden kebakaran.

