KUNINGAN — Mitra Pengelola Pendakian Gunung Ciremai (MPPGC) Pos Linggarjati terus meningkatkan kewaspadaan dan koordinasi demi mencegah radikalisme masuk melalui jalur pendakian. Hal tersebut disampaikan Barna, anggota MPPGC Linggarjati, saat ditemui di pos pendakian Linggarjati, Rabu (18/6/2025).
Menurut Barna, Gunung Ciremai, sebagai gunung tertinggi di Jawa Barat, memang menjadi destinasi favorit para pendaki dan pencinta alam. Hal ini, kata dia, turut dimanfaatkan kelompok radikal untuk melatih kemampuan dan mencari tempat persembunyian.
“Kami menyadari potensi risiko tersebut. Karena itu, demi menjaga keamanan dan kelestarian Gunung Ciremai, kami mewajibkan setiap pendaki yang naik melalui Pos Linggarjati melapor, menyerahkan fotokopi identitas, dan dicek barang bawaannya sebelum dan sesudah pendakian,” ujar Barna.
Selain prosedur tersebut, MPPGC Linggarjati juga terus aktif melakukan koordinasi dengan Polres Kuningan. Langkah ini diharapkan dapat mendeteksi dini apabila terjadi kegiatan yang mencurigakan.
“Ini merupakan upaya pencegahan. Dengan mendata pendaki secara rinci, kami dapat lebih mudah melacak apabila terjadi masalah. Polres Kuningan juga selalu siap mendampingi apabila dibutuhkan.”
Selain demi menjaga keamanan, prosedur tersebut juga diterapkan demi menjaga kelestarian kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai. Dalam tata tertib pendakian, pendaki dilarang membuat api unggun, meninggalkan sampah, vandalisme, dan membawa senjata tajam.
“Kalau memang terjadi pelanggaran, kami siap memberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku. Ini demi kebaikan bersama, demi menjaga Ciremai tetap lestari dan aman,” tegas Barna.
MPPGC Linggarjati juga meminta kerja sama dan kesadaran para pendaki untuk turut menjaga keamanan dan kelestarian Gunung Ciremai, demi masa depan dan demi kepentingan masyarakat luas.
