KUNINGAN – Program Ketahanan Pangan Desa kembali menunjukkan hasil nyata melalui panen perdana jagung yang digagas BUMDes Karya Ganda Windusari, Desa Windusari, Kecamatan Nusaherang, kemarin. Momen ini menjadi bukti kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan berbagai elemen dalam memperkuat pembangunan pedesaan.
Acara panen dihadiri Anggota Komisi II DPRD Kuningan Sri Lailasari, Pj Sekda Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., Kapolsek Nusaherang W. Rukwili, Camat Nusaherang Neneng Nurlaela Sari, S.STP., M.Si., Kepala Desa Windusari Kodiman, S.E., serta para petani jagung.
Kepala Desa Windusari, Kodiman, mengapresiasi dukungan banyak pihak terhadap program B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman). “Panen jagung ini wujud transparansi BUMDes kepada masyarakat. Ke depan, lahan jagung akan dikembangkan sebagai destinasi agrowisata dengan konsep tumpang sari, memadukan jagung dengan buah naga,” ungkapnya.
Kodiman juga berharap dukungan pemerintah daerah dalam pembangunan infrastruktur jalan usaha tani agar distribusi hasil panen semakin lancar.
Sementara itu, Pj Sekda Kuningan Dr. Wahyu Hidayah menegaskan pentingnya sektor pertanian sebagai tulang punggung pembangunan. “Pertanian adalah sektor unggulan dan prioritas nasional. Ketahanan pangan merupakan tulang punggung kemerdekaan sejati,” tegasnya.
Wahyu menambahkan, strategi pembangunan Kuningan saat ini berbasis heptahelix, melibatkan pemerintah, akademisi, komunitas, dunia usaha, media, investor, hingga diaspora Kuningan. “BUMDes bukan sekadar lembaga ekonomi desa, tapi motor penggerak ekonomi lokal,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa panen hanyalah awal dari proses panjang menuju kesejahteraan. “Menanam adalah doa, panen adalah berkah. Siapa yang menanam dengan cinta, akan menuai kesejahteraan,” pungkasnya.
